RINCIH.COM. Pelantikan Donald Trump lebih dari sekadar transfer kekuasaan politik, tapi pada fleksibilitas pengaruh. Pelantikan Trump banyak dihadiri para CEO kelas kakap. Misalkan saja, Sundar Pichai (CEO, Google), Tim Cook (CEO, Apple), Shou Chew (CEO, Tik Tok dengan canggung tampil meskipun larangan AS minggu lalu), Dana White (CEO, Ultimate Fighting Championship), Bernard Arnault (CEO, LVMH) Sergey Brin (Co-founder, Google) Mark Zuckerberg (CEO, Meta), Jeff Bezos (Pendiri, Amazon), Elon Musk (CEO, Tesla dan SpaceX) dan banyak lagi.
Dominique Pierre Locher, 1st Generation Digital Pioneer mengatakan, bersama-sama, lingkaran elit ini mewakili lebih dari $ 1,3 triliun dalam kekayaan bersih, berkumpul untuk menyaksikan fajar kepresidenan yang sudah terbentuk menjadi pemerintahan yang mengutamakan bisnis.
“Trump tidak membuang waktu untuk memaparkan agendanya: tarif, tindakan keras perbatasan, dan meningkatkan produksi energi-semuanya disampaikan dengan kepastian seorang pria yang dikelilingi oleh CEO yang ingin menyelaraskan dengan dinamika kekuasaan baru,” tulisnya dalam LinkedIn, Senin (21/1/2025).
Teknologi besar, yang pernah menjadi karung tinju kampanyenya, sekarang tampaknya ingin menemukan kesamaan atau mengamankan bisnis.
Sementara, kehadiran Shou Chew sangat ironis, karena server Tik Tok AS dimatikan beberapa hari yang lalu. Penampilan yang berani atau permohonan putus asa. Sementara itu, kehadiran Bernard Arnault adalah pengingat bahwa dalam politik, kemewahan dan pengaruh sering berjalan beriringan.
“Tontonan kekayaan dan kekuasaan ini menimbulkan pertanyaan: Apakah kolaborasi ini, atau bisnis besar membungkuk lutut?,” tegasnya.
Pada kesempatan berbeda, Saiful Islam, Inbound Marketing Practitioner and Business menjelaskan, kehadiran para CEO dalam pelantikan Presiden AS Donald Trump pada 20 Januari 2025 menandakan upaya industri teknologi untuk menjalin hubungan baik dengan pemerintahan yang baru.
“Langkah ini dianggap strategis untuk memastikan komunikasi yang efektif dan mengantisipasi kebijakan yang dapat mempengaruhi sektor teknologi,” tulis Saiful dalam LinkedIn, Senin (21/1/2025).
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara industri teknologi dan pemerintahan terus berkembang, dengan para pemimpin perusahaan teknologi semakin menyadari pentingnya keterlibatan langsung dalam peristiwa politik signifikan untuk menjaga kepentingan industri mereka.
BEDA PELANTIKAN TRUMP (2025) VS BIDEN (2021)
Pelantikan Trump (2025) vs. Biden (2021)
Fokus Kehadiran: Pelantikan Trump pada 2025 banyak dihadiri oleh tokoh-tokoh bisnis besar dan CEO teknologi, mungkin karena fokus Trump pada kebijakan ekonomi dan hubungan dengan industri besar. Sedangkan, pelantikan Biden pada 2021, lebih terasa “berwarna budaya” dengan kehadiran selebriti seperti Lady Gaga, Jennifer Lopez, Tom Hanks, dan lainnya.
Pesan yang Disampaikan:
Trump 2025: Memberikan sinyal kuat tentang kolaborasi pemerintah dengan sektor industri dan teknologi. Biden 2021: Menekankan persatuan, keberagaman, dan seni sebagai bagian dari penyembuhan pasca-polarisasi politik.
Gaya Pelantikan
Suasana Pelantikan Trump 2025 lebih formal dan “pro-bisnis.” Dengan kehadiran para pemimpin perusahaan besar, acara ini seolah memberikan pesan bahwa pemerintahannya ingin fokus pada inovasi teknologi, perdagangan, dan regulasi ekonomi yang menguntungkan sektor korporasi. Kehadiran CEO seperti Elon Musk, Sundar Pichai, dan lainnya adalah simbol hubungan erat antara bisnis dan pemerintahan.
Pelantikan Biden 2021, lebih bersifat perayaan nasional dengan sorr besar pada seni dan budaya. Artis-artis papan atas berperan penting, misalnya:
• Lady Gaga menyanyikan lagu kebangsaan.
• Jennifer Lopez membawakan lagu-lagu tentang persatuan.
• Tom Hanks memandu acara malam pelantikan.
• Fokusnya adalah pesan optimisme dan pemulihan dari berbagai krisis yang dihadapi Amerika.
Makna Kehadiran
Kehadiran CEO teknologi di pelantikan Trump menunjukkan betapa pentingnya sektor ini dalam kebijakan masa depan pemerintahan, terutama di bidang ekonomi, teknologi, dan mungkin kebijakan digital.
Sebaliknya, kehadiran artis dalam pelantikan Biden lebih menyoroti hubungan pemerintah dengan masyarakat umum melalui seni dan budaya.
Kedua pelantikan ini punya gaya dan fokus yang sangat berbeda. Trump lebih condong ke arah ekonomi dan industri, sedangkan Biden membawa pesan persatuan melalui seni dan budaya. Keduanya mencerminkan prioritas pemerintahan masing-masing dalam membangun citra mereka di mata publik. (Dominique Pierre Locher, Saiful Islam)