Pendakian Gunung Salak adalah salah satu pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang menyukai petualangan di alam bebas. Bersama Jejak Langkah Bangel, kami merasakan perjalanan yang menantang sekaligus memukau, menuju salah satu tujuan paling terkenal di gunung ini, yaitu Kawah Ratu. Berikut adalah cerita tentang perjalanan kami.
Persiapan pendakian dimulai beberapa minggu sebelum hari H. Kami berkumpul dan merencanakan segala hal mulai dari peralatan yang dibutuhkan hingga rute yang akan diambil. Mengingat medan yang akan kami hadapi, kami memastikan semua anggota membawa peralatan yang lengkap, termasuk sepatu hiking, jaket, tenda, makanan, dan peralatan P3K.
Pada hari yang telah ditentukan, kami berkumpul di titik awal pendakian di Desa Pasir Reungit. Setelah melakukan pengecekan terakhir dan berdoa bersama, kami memulai perjalanan dengan semangat yang tinggi.
Rute yang kami pilih adalah jalur Pasir Reungit, yang dikenal cukup menantang namun menawarkan pemandangan yang sangat indah. Dari awal perjalanan, kami sudah disambut dengan hutan yang lebat dan udara yang segar. Suara gemericik air dari sungai kecil yang mengalir di sepanjang jalur membuat suasana semakin tenang dan damai.

Setelah beberapa jam berjalan, kami mulai merasakan medan yang semakin menanjak. Di beberapa titik, kami harus ekstra hati-hati karena jalur yang licin dan berbatu. Kerjasama tim sangat penting di sini. Kami saling membantu dan memberi semangat satu sama lain, memastikan tidak ada yang tertinggal atau mengalami kesulitan.
Setelah perjalanan yang melelahkan, akhirnya kami tiba di Kawah Ratu. Pemandangan yang disuguhkan di depan mata benar-benar membayar semua kelelahan yang kami rasakan. Kawah yang luas dengan asap belerang yang mengepul, serta suara gemuruh dari dalam kawah, menciptakan suasana yang sangat magis. Kami merasa seperti berada di dunia lain, jauh dari hiruk pikuk kota.

Di sini, kami beristirahat sejenak, mengambil banyak foto untuk mengabadikan momen berharga ini, dan menikmati bekal yang kami bawa. Anggota tim juga berbagi cerita dan pengalaman masing-masing, menciptakan ikatan yang semakin erat di antara kami.
Setelah cukup puas menikmati Kawah Ratu, kami memutuskan untuk kembali sebelum hari gelap. Perjalanan pulang tidak kalah menantang. Kami harus lebih berhati-hati karena jalur menurun yang licin. Beberapa anggota tim sempat terpeleset, namun beruntung tidak ada yang mengalami cedera serius.
Kami tiba kembali di Desa Pasir Reungit menjelang malam, disambut dengan rasa puas dan bangga telah menyelesaikan pendakian ini bersama-sama. Setelah beristirahat sejenak, kami berkumpul untuk melakukan evaluasi dan berbagi kesan-kesan selama perjalanan.
Pendakian ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi kami. Selain meningkatkan keterampilan teknis dalam mendaki gunung, kami juga belajar tentang pentingnya kerjasama, komunikasi, dan kepedulian terhadap sesama. Alam mengajarkan kami untuk selalu rendah hati dan menghargai setiap langkah yang kami ambil.
Bersama Jejak Langkah Bangel, kami tidak hanya menemukan keindahan alam, tetapi juga persahabatan yang erat dan kenangan yang akan selalu kami ingat. Gunung Salak dan Kawah Ratu telah menjadi saksi dari semangat petualangan kami, dan kami yakin perjalanan ini hanya awal dari banyak petualangan lain yang akan kami jalani bersama.
Pengalaman naik Gunung Salak sampai Kawah Ratu bersama Jejak Langkah Bangel adalah salah satu momen terbaik dalam hidup kami. Dengan persiapan yang matang, semangat kebersamaan, dan tekad yang kuat, kami berhasil menaklukkan tantangan dan menikmati keindahan alam yang luar biasa. Kami berharap kisah ini bisa menginspirasi orang lain untuk menjelajahi alam dan menemukan kebahagiaan dalam setiap langkah perjalanan mereka.
__Tej