Ilustrai BNPL, buy now pay later. Foto: shutter stock

RINCIH.COM.Layanan Beli Sekarang, Bayar Nanti (Buy Now Pay Later/BNPL) sedang booming di seluruh Asia Tenggara. Dengan meningkatnya adopsi digital dan populasi muda yang paham seluler, BNPL menawarkan kenyamanan dan bantuan keuangan jangka pendek.

Tapi inilah kekhawatirannya: Apakah kita memperdagangkan inklusi keuangan dengan ketidakstabilan keuangan?

Malte Karstan, Top Retail Expert menjelaskan, penetrasi BNPL yang tinggi tanpa infrastruktur penilaian kredit atau literasi keuangan yang kuat dapat menyebabkan: rentan terjadinya pinjaman berlebihan di antara segmen. Kurangnya visibilitas ke dalam total kewajiban utang Meningkatnya tingkat gagal bayar untuk fintech dan pemberi pinjaman tradisional. Normalisasi perilaku utang di usia muda

“BNPL dapat memberdayakan konsumen-tetapi harus dipasangkan dengan pendidikan, regulasi, dan praktik pinjaman yang bertanggung jawab. Jika tidak, kita berisiko menciptakan jenis jebakan utang baru, terutama di antara mereka yang tidak memiliki rekening bank dan kurang memiliki rekening bank,” jelasnya, Kamis (27/3/2025).

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *