RINCIH.COM. Indonesia memiliki pengguna Tiktok terbesar di dunia, namun manajemen Tik Tok memilih Malaysia untuk menjadikan Malaysia sebagai pusat Al di kawasan tersebut.
Ahmad Sabirin Arshad, President and Group CEO SIRIM Berhad Malaysia mengatakan, Tiktok berencana untuk memperluas operasi mereka, dan mengubah Malaysia menjadi pusat kecerdasan buatan (Al) dengan investasi baru sebesar $2,1 miliar.
“Tengku Zafrul Aziz, menteri investasi, perdagangan, dan industri Malaysia, membuat pernyataan itu setelah bertemu dengan Helena Lersch, wakil presiden Tik Tok, yang dimiliki oleh ByteDance di Singapura,” tulisnya dalam LinkedIn, kemarin.
Menurutnya, Tengku Zafrul telah mengatakan bahwa ByteDance berencana untuk menjadikan Malaysia sebagai pusat Al untuk wilayah tersebut dengan investasi 10 miliar ringgit ($ 2,1 miliar).
ByteDance sudah menjalankan data center di daerah Kulai di Negara Bagian Johor, di Asia Tenggara. “Investasi tambahan oleh ByteDance ini tidak diragukan lagi akan membantu Malaysia mencapai targetnya untuk menumbuhkan ekonomi digital menjadi 22,6% dari produk domestik bruto Malaysia pada tahun 2025,” kata Zafrul di X.
Di tengah pergumulan geo-politik di Asia-Pasifik yang lebih luas, Malaysia belakangan ini telah menjadi tujuan banyak investasi, termasuk oleh Google dan Windows yang telah menjanjikan investasi masing-masing sekitar $2 miliar di Malaysia.