RINCIH. COM. Toko tanpa pengawasan dan pendingin pjntar sedang marak di AS dan eropa, meski dalam bayangan risiko seperti privasi data dan terutama pencurian. Mesin penjual otomatis tradisional tampaknya masih melakukan triknya dengan cukup baik.
Selain itu, dari segi pemasaran, Eropa berbeda 180 derajat dari AS: Di AS, pendapatan lebih banyak diraih, dengan biaya lebih rendah. Berbeda dengan di Eropa. Rutger Planken, General &Commercial Management at PE-Backed Companies & Corporates menjelaskan, mengatasi potensi penurunan tampaknya memainkan peran yang jauh lebih besar daripada menangkap keuntungan yang sangat besar.
“Ritel Tanpa Pengawasan jelas memiliki potensi besar,” tegasnya, Sabtu (23/8/2025).
Rutger menjelaskan, pelanggan mencari kenyamanan, terbiasa dengan konsep self-check-out pasca COVID-19. Teknologi berkembang pesat: dari mesin penjual otomatis berbasis spiral tradisional yang tidak terhubung hingga kamera, solusi bertenaga Al, dan iklan dinamis di tempat mengurangi gesekan dan mendorong ukuran basked.
“Data menunjukkan Eropa tertinggal sekitar 5 tahun dari AS dalam hal adopsi dan mengejar ketinggalan,” katanya.
Penyedia teknologi mengumpulkan pendanaan yang signifikan dan beberapa akuisisi / merger yang sangat menarik terjadi baru-baru ini. Rutger memperkirakan perguncangan akan datang dengan cepat. Pemain teknologi lokal/nasional akan bergabung atau tidak ada lagi karena tidak dapat meningkatkan bisnis secara agresif. Beberapa akan cukup besar (dan didanai dengan cukup baik) untuk memberikan pertumbuhan yang diperlukan dan pengembangan produk lebih lanjut
“Setelah itu, akan ada peningkatan besar-besaran dalam hal permintaan pasar untuk solusi tanpa pengawasan.” Katanya.
Operator penjual otomatis gaya baru memasuki tahap mengadopsi teknologi baru dengan cepat. Investor telah menemukan potensi ritel tanpa pengawasan dan secara aktif mengeksplorasi memasuki domain ini karena pasar siap untuk disrupsi. (Septiadi)