RINCIH.COM. Hasil Survei Penjualan Ritel Juni yang dilansir oleh Bank Indonesia bulan lalu, mencatat, Indeks Penjualan Riil pada Mei lalu naik 2,1% year-on-year, setelah pada April terkontraksi -2,7%. Angka pertumbuhan penjualan riil Mei itu lebih kecil dibanding prediksi sebelumnya sebesar 4,7%.
Sementara secara bulanan, penjualan ritel pada Mei turun 3,5% month-to-month setelah bulan sebelumnya hanya naik 0,4% pada bulan Lebaran. Penurunan penjualan ritel pada Mei tidak mengejutkan mengingat puncak belanja masyarakat pada Lebaran sudah berakhir.
Namun, perlu dicermati angka penurunan bulanan tersebut ternyata lebih dalam ketimbang prediksi awal yang memperkirakan hanya kontraksi 1%.
Bank Indonesia memperkirakan secara keseluruhan kuartal II-2024, kinerja penjualan ritel melambat dengan capaian pertumbuhan hanya 1,3% setelah pada kuartal pertama tahun ini naik 5,6% karena sumbangan belanja Ramadan.
Para peritel terindikasi akan menurunkan harga lagi untuk mendorong penjualan. Langkah itu membuat ekspektasi harga ke depan jadi ikut turun. Survei memperkirakan, tekanan inflasi tiga bulan ke depan yaitu pada Agustus, turun. “Penurunan didorong oleh strategi potongan harga pada event HUT Kemerdekaan,” jelas BI.