RINCIH.COM. Baru-baru ini Bernstein merilis laporan mengenai platform belanja murah dari Cina, Temu. Kinerja Temu pada quartal 2, menunjukkan kinerja nilai barang daganhan bruto (GMV) mencapai US$ 12 miliar, mengalami peningkatan pada kuartal sebelumnya. Peningkatan ini di dorong oleh maraknya model semi konsinyasi di Amerika. Temu pun memperkirakan kinerja GMV dalam 2024 sebesar US$45 miliar.

Kontribusi model semi konsinyasi mencapai sepertiga dari GMV global pada kuartal 2, yakni melebihi 25%. Analis Ritel Brittain Ladd mengatakan kinerja model semi konsinyasi memberikan kemungkinan masuknya nilai rata-rata lebih besar pada peralatan dan furnitur. “Memungkinkan meningkatkan margin platform dan pedagang. mengurangi paparan biaya pengiriman jarak jauh, dan ketergantungan pada ketentuan De Minimis,” ungkapnya melalu akun LinkedIn, Kamis (25/7/2024).

Ancaman tarif dan masalah geopolitik memiliki tantangan tersendiri. Tarif Temu dapat tetap lebih murah daripada Amazon bahkan dengan tarif 20-25% karena ekstraksi nilai yang lebih rendah, margin pedagang yang lebih tipis, dan akses ke sumber Cina yang lebih murah.

“Peningkatan campuran semi-konsinyasi mengurangi paparan tarif potensial. Sepertiga dari pedagang pihak ketiga Amazon adalah orang Cina, yang juga akan terpengaruh oleh tarif baru,” jelasnya.

Temu meraup menguntungkan di AS, dengan laba operasional non-GAAP sekitar US$90 juta pada Q1 dan US$150 juta pada quartal 2. Meski, seluruh dunia masih sedikit merugi tetapi diperkirakan akan mengikuti tren AS dalam waktu 6-12 bulan. Perkiraan US$54 miliar dari GMV Temu setahun penuh tahun ini, dan laba tahunan marjinal.

Laporan Bernstein tersebut menunjukkan perbandingan peluang pasar antara Temu dengan Amazon. Total pasar ritel di AS lebih dari US$7 triliun, dengan Eropa dan Inggris menambahkan US$3 triliun lagi, dan mungkin US$1-2 triliun untuk seluruh dunia. “90% dari pasar ini bukan GMV Amazon dan melibatkan berbagai pengecer offline yang bersumber dari pemasok China serupa melalui beberapa perantara dan mengekstraksi “pon daging mereka,” kata Ladd.

Dua tahun lalu, Ladd sudah memprediksi keberhasilan Temu dengan strategi orang Cina, “Mencekikmu dengan sistem Anda sendiri.” Dengan kata lain, Temu meniru apa yang dilakukan perusahaan dan kemudian mereka menggunakan semua kemampuan mereka untuk mengalahkan pengecer dalam permainan mereka sendiri.

Ladd menegaskan, jurus rahasia untuk Temu dan Shein adalah rantai pasokan mereka. Temu dan Shein tidak hanya mengoptimalkan rantai pasokan mereka, mereka mempersenjatai rantai pasokan mereka. Perbedaan besar.

“Untuk melawan Temu, Amazon berencana untuk menawarkan kepada konsumen bagian diskon langsung dari China baru,” tutupnya.

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *