Pengendara Deliveroo. Foto: istimewa

RINCIH.COM. Budaya makanan Hong Kong yang dinamis telah lama menjadi landasan identitasnya, tetapi dinamika pasar pengiriman makanan berkembang pesat. Deliveroo secara resmi keluar dari pasar Hong Kong pada 7 April 2025, setelah sembilan tahun beroperasi, panggung diatur untuk persaingan yang ketat di antara pemain yang tersisa seperti FoodPanda dan Keeta.

Mengapa Deliveroo Pergi?

Stephan Soroka dari Boolanga Bites menjelaskan, terlepas dari upaya untuk meningkatkan Nilai Transaksi Bruto (GTV) sebesar 5% pada tahun 2024, Deliveroo berjuang untuk mencapai profitabilitas di pasar Hong Kong yang menantang.

Persaingan yang meningkat, terutama dari platform yang didukung daratan seperti Keeta (yang menguasai 44% pasar dalam waktu dua tahun), memaksa Deliveroo untuk mengalokasikan kembali sumber daya secara global.

“Keluarnya menandakan pergeseran dari strategi yang berfokus pada pertumbuhan ke fase “survival of the fittest”. Platform sekarang harus mengandalkan operasi dan diferensiasi yang presisi untuk menonjol,” tulisnya dalam LinkedIn, Sabtu (12/4/2025).

Akuisisi aset Deliveroo oleh Foodpanda memperkuat posisinya. Sementara, pemain harus beradaptasi dengan preferensi konsumen Hong Kong yang unik untuk kenyamanan dan keterjangkauan.

“Kelelahan dari diskon agresif berarti platform harus mengoptimalkan logistik dan mengurangi biaya tanpa mengasingkan pelanggan,” tutupnya.(Septiadi)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *