RINCIH.COM. Perilaku konsumen atau pelanggan sangat dinamis. Hal menuntut peritel untuk dapat beradaptasi melalui inovasi dalam teknologi agar pelanggan puas dan peritel tidak ditinggalkan pelanggan atau konsumennya.
Astri Anindita, Regional Senior Sales Director of Indonesia dan Malaysia Oracle Nersuite mengatakan perkembangan prilaku konsumen semakin dinamis. Konsumen mengharapkan pengalaman berbelanja dan ekspektasi dari ritel yang dikunjunginya.
“Tipikal konsumen berbeda-beda. Mereka memiliki ekspentasi berbeda-beda. Bisnis harus menyesuaikan ekspektasi konsumen,” kata Astri pada diskusi “Smart Retailing: Transform Your Business With AI-Driven Insights and Cloud Erp Solutions” di Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Astri menambahkan, peritel tidak hanya beradaptasi dengan perilaku konsumen saja, namun juga harus memperhatikan dinamika geopolitik dan ekonomi.
Pada kesempatan yang sama, Kenny Hong, Director of Solution Consulting ASEAN Oracle NetSuite mengatakan, masalah dihadapi ritel, perbedaan system, visibility, stock managemen, pricing, shipment, dan ekspansi.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey menegaskan, tantangan ritel ke depan tak hanya masalah perilaku konsumen yang berubah, tapi supply chain, kesediaan pangan kestabilan harga, inflasi dan PPn. Tantangan ini harus disikapi dengan peningkatan berbagai sumber, baik sumber daya alam, manusia dan pembuat kebijakan.
“Kita harus lebih hebat dari tantangan. Minimal bisa bertahan,” tegas Roy.
Roy menambahkan, tantangan tersebut dapat diatasi dengan melakukan efisiensi, efektivitas dan produktivitas. Bagaimana cara? Penerapan artificial intelligence (AI) dan komputasi cloud di industri ritel, terutama untuk inventory. “AI dapat memprediksi agar optimal,” tambahnya.
Penggunaan teknologi menjadi keniscayaan.
Astri mengatakan, banyak perusahaan memiliki data dan sistem berbeda dan tidak saling berhubungan satu sama lain sehingga tidak efektif. Begitu halnya dengan visibility. Visibility sangat berpengaruh pada perencanaan, dan berujung pada out come bisnis.
“Penggunaan artificial intelligence (AI) sangat membantu ritel dalam membuat keputusan. NetSuite menyajikan platform untuk visibility data sehingga lebih efektif dan otomasi ,” tegasnya.
Fernando Repi, Wakil Ketua Aprindo mengatakan, teknologi membantu ritel. Komputasi cloud dan penggunaan AI dapat menjadi solusi bagi ritel untuk melakukan inventori dan rantai pasok. Repi mengakui, penggunaan komputasi cloud maupun AI belum masif dilakukan oleh peritel Indonesia.
“Kita masih mengenal konsumen melalui kartu keanggotaan atau pelanggan,” katanya.
Sementara, Dedi Setiawan, Consumer Solution Consultant Google Cloud Indonesia mengatakan, generatif AI di infus ke google cloud agar riteler dan shoper dapat pengalaman berbanja dengan menggabungkan data ritel dengan google.
“Data kemudian dianalisa dan memvisualisasikan sehingga dapat membantu ritel end to end,” jelasnya.
William C., Director PointStar Consulting mengatakan, teknologi membantu ritel karena di ritel telah ada point of sales (POS) dan market agregator. ” Data tersebut dapat dihimpun ke dalam sistem. Sehingga bisa digunakan ketika melakukan promo,” katanya.