RINCIH.COM. Komisi Perdagangan Adil (Fair Trade Commission/FTC) Taiwan telah memblokir akuisisi Uber Technologies senilai $950 juta atas bisnis foodpanda Delivery Hero di Taiwan, dengan alasan kekhawatiran anti-persaingan. Keputusan ini menghentikan merger signifikan di pasar pengiriman makanan yang akan membuat Uber Eats mengkonsolidasikan dominasinya di pulau itu.
Delivery Hero menyatakan bahwa Uber sekarang memiliki opsi untuk mengajukan banding atas putusan tersebut atau menghentikan akuisisi.
FTC menekankan bahwa potensi dampak negatif merger terhadap persaingan lebih besar daripada manfaat ekonomi apa pun.
“Di pasar platform pengiriman makanan, tekanan kompetitif utama Uber Eats berasal dari Foodpanda. Merger akan menghilangkan tekanan kompetitif ini,” kata Chen Chih-min, wakil ketua FTC Taiwan mengutip LinkedIn Stephan Soroka, Ahad (2/2/2025).
Komisi memperingatkan bahwa dengan pangsa pasar gabungan melebihi 90%, Uber Eats dapat menghadapi kendala kompetitif yang berkurang, berpotensi menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen dan peningkatan komisi untuk restoran.
Uber dan Delivery Hero telah mengumumkan kesepakatan itu pada bulan Mei, yang mencakup investasi terpisah senilai $ 300 juta oleh Uber di Delivery Hero. Uber memproyeksikan akuisisi tersebut akan berkontribusi setidaknya $ 150 juta per tahun untuk laba inti yang disesuaikan dari segmen pengirimannya dalam waktu satu tahun setelah penutupan.
Terlepas dari keputusan tersebut, pengiriman makanan online tetap menjadi segmen yang relatif kecil dari pasar makanan Taiwan yang kompetitif. Operasi Foodpanda di Taiwan dilaporkan telah mencapai pendapatan yang disesuaikan impas selama 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2024.
Perkembangan ini menggarisbawahi tantangan regulasi yang dihadapi pemain global saat berekspansi di pasar lokal, terutama di mana konsolidasi berisiko mengganggu persaingan.